Standar akuntansi keuangan di Indonesia perlu mengadopsi IFRS untuk pelaporan keuangan Indonesia agar dapat diterima perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan Indonesia mampu memasuki persaingan global untuk menarik investor internasional. Indonesia berencana untuk sepenuhnya mengadopsi IFRS pada tahun 2012. Sebuah adopsi adalah wajib bagi perusahaan yang terdaftar dan multinasional. Keputusan apakah Indonesia akan sepenuhnya mengadopsi IFRS atau diadopsi sebagian untuk tujuan harmonisasi harus dipertimbangkan hati-hati. Penuh adopsi IFRS akan meningkatkan keandalan dan komparabilitas pelaporan keuangan internasional.
- Definisi akuntansi internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18), yaitu akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia
Sejalan
dengan perkembangan bisnis dan pasar keuangan yang semakin meningkat secara
internasional, perbedaan dalam akuntansi internasional pun menjadi lebih
penting dari sudut pandang analisis pernyataan keuangan internsaional.
Perbedaan akuntansi internasional berdampak pada penilaian atas laba dan arus
kas dimasa yang akan datang.
Penilaian/penaksiran ini penting untuk portofolio investor dalam
membuat penilaian atas saham mereka. Hal ini juga penting untuk perhatian
perusahaan dengan foreign direct investment (FDI)/investasi asing langsung,
yang melibatkan penaksiran dari akuisisi potensial dan partisipasi ventura
gabungan atau meningkatnya modal dari perusahaan yang terdaftar pada pasar
saham asing. Jumlah yang bertambah dari perusahaan yang terdaftar dalam bursa
saham internasional, dengan bursa efek London yang sudah diambil alih oleh
bursa efek New York sebagai bursa efek yang paling populer,dan banyak lagi
bursa saham yang terus berkembang. Sebagai tambahan telah ada satu peningkatan
dramatis dalam kemunculan pasar modal dan kompetisi untuk investasi
internasional
AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN PENGARUHNYA
Perbedaan akuntansi
internasional membawa sejumlah permasalahan dari sudut pandang analisis
keuangan. Pertama, dalam mencoba untuk menilai perusahaan asing, ada suatu
kecenderungan untuk melihat laba dan data keuangan lain dari sebuah perspektif
dalam negeri, dan oleh karenanya ada suatu masalah dari melewatkan efek atas
perbedaan akuntansi. Kecuali perbedaan signifikan yang diambil ke dalam akun,
mungkin dengan beberapa keterlibatan pernyataan ulang, ini mungkin mempunyai
konsekuensi yang sangat serius. Kedua, kesadaran dari perbedaan internasional
menyarankan perlunya untuk menjadi familiar dengan prinsip akuntansi negara asing
sebagai tujuan untuk mengenal lebih baik data pendapatan dalam konteks
pengukuran. Ketiga,isu
tentang perbandingan internasional dan harmonisasi akuntansi menjadi sorotan
dalam konteks. Dalam hal ini, Choi dan Levich (1991) menyediakan kerangka kerja
yang berguna untuk menganalisa dampak dan relevansi dari perbedaan dalam
kemiripan dan ke tidak miripan lingkungan ekonomi. Dalam lingkungan atau
situasi akuntansi yang mirip, perbedaan akuntansinya adalah ketidak logisan dan
petunjuk ke arah hasil yang tidak bisa dibandingkan. Praktik logikal
menyarankan perlakuan akuntansi yang mirip/sama. Ketika lingkungan ekonomi
tidak sama, tetapi, seperti kasus investasi internasional, perbedaan akuntansi
bisa dibenarkan, khususnya dimana letak ketidak samaan itu ada di peraturan
perusahaan, peraturan pajak, sumber keuangan, kebiasaan bisnis, kebudayaan
akuntansi dan seterusnya. Disisi lain perlakuan akuntansi serupa mungkin dapat
dipertimbangkan saat seperti factor berarti sama. Pentingnya pemahaman factor
lingkungan dan budaya begitu ditekankan.
Perbedaan Akuntansi Internasional dengan Akuntansi lain
Akuntansi Internasional Yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional (multinational company -MNC).
n Operasi transaksi melintasi batas-batas negara. Pelaporan ditujukan kepada pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan.
Tiga Bidang Cakupan Akuntansi Internasional
1. Pengukuran.
2. Pengungkapan.
3. Auditing.
PERBEDAAN UTAMA DALAM PRINSIP AKUNTANSI DI SELURUH DUNIA
Adanya
perbedaan akuntansi di seluruh dunia sudah tidak diragukan lagi cukup
signifikan untuk membuat pekerjaan dari analis keuangan sangat sulit dalam
periode pembuatan perbandingan internasional.
Jika
sekarang kita fokus pada beberapa pengukuran kunci dalam pemilihan beberapa
negara besar seperti AS, Uni Eropa (termasuk di dalamnya Inggris, Belanda,
Prancis dan Jerman), Brasil, Swiss, China dan Jepang, kita bisa melihat variasi
dari prinsip akuntansu yang digunakan bisa berpengaruh berbeda terhadap
pendapatan dan aset.
Akuntansi
depresiasi di AS dan Uni Eropa, khususnya di Inggris didasarkan pada konsep
dari nilai guna umur ekonomi, dimana di negara lain seperti Prancis, Jerman,
Swiss dan Jepang, peraturan perpajakan secara umum mendorong metode yang lebih
cepat.
Pengukuran persediaan secara umum didasarkan pada prinsip “lower of
cost and market” tetapi dengan beberapa variasi dalam penaksiran arti dari
pasar, itu adalah, “net realizable value” atau biaya pengganti. LIFO juga
kadang kali diijinkan untuk tujuan pajak (sebagai contohnya Jepang dan AS),
tetapi lebih sering tidak (contohnya Uni Eropa). Kontruksi kontrak
diakuntansikan secara umum menggunakan metode “percentage-of-completion”.
Tetapi metode kontrak lengkap yang lebih konservatif digunakan di Swiss, Cina
dan Jerman.
Biaya bagian
penelitian dan pengembangan/Research and Development (R&D) biasanya
dikeluarkan lebih cepat di negara Anglo-Amerika dan Jerman. Meskipun I Brasil
pendekatan yang lebih fleksibel telah diadopsi secara umum. Pendekatan yang
serba memperbolehkan juga diadopsi secara umum
ke arah kapitalisasi biaya peminjaman dari aset.
Perlakuan dari
keuntungan pensiun juga diakuntasikan secara umum atas basis yang bertambah/
atau proyeks keuntungan yang akan dibayarkan kepada karyawan, kontras dengan
Brasil dan Cina yang menggunakan metode sebaliknya.
Perlakuan terhadap
perpajakan adalah area utama dari perbedaan pengukuran pendapatan akuntansi menjadi
dipengaruhi secara kuat oleh peraturan pajak di Prancis, Jerman, Swiss, dan
Brasil.
Perlakuan dari
kombinasi bisnis di seluruh dunia bervariasi tergantung pada kurang atau
lebihnya metode “pooling-of-interest”
atau kumpulan kepentingan, metode ini dijadikan persyaratan atau diijinkan
tergantung pada keadaan tertentu. Tetapi metode pembelian juga dibutuhkan
secara umum. Di Brasil, Cina dan Jepang metode amortisasi diperlukan dan
kontras dengan AS dan Inggris, dimana mertode amortisasi tidak diperlukan
tetapi dilakukan tes kelayakan.
Berkaitan dengan
goodwill, hal-hal lain seperti merk, hak publikasi, dan paten, yang secara umum
dikapitaslisasi, kecuali di Swiss, tetapi subjek biasanya diamortisasi, jika
tidak maka diadakan tes kelayakan.
Akhirnya, hal-hal
yang berkaitan dengan translasi mata uang asing adalah penting dalam tujuannya
untuk mendapatkan pengukuran untuk memilih antara average atau closing rate. Disini, spertinya ada beberapa
fleksibilitas secara umu, dengan kurs aktual ataupun kurs rata-rata.
Meskipun
adanya pertumbuhan kekhawatiran terhadap perbedaan prinsip pengukurann dan
praktiknya secara internasional, kurang lebih yang diketahui tentang dampak
keseluruhan dari perbedaan akuntansu atas pendapatan dan ekuitas pemegang
saham. Meskipun begitu, perbedaan kepada berbagai aspek pengukuran akuntansi
mungkin telah dikompensasi satu sama lain agar secara luas dampak
keseluruhannya tidak terlalu signifikan. Pertanyaan pentingnya adalah apakah
perbedaan akuntasnsi secara sistematis berdampak terhadap pengukuran
pendapatan, dengan kata lain, apakah perbedaan ini sangat berarti?
Meskipun
telah dilakukan riset yang sangat terbatas mengenai dampak kuantitatif dari
perbedaan akuntansi internasional, ada
bukti kuat antara hubungan prinsip akuntansi di AS dengan Inggris,
beberapa negara Uni Eropa, dan Jepang.
PERBANDINGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN PASAR MODAL
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBEDAAN PENGUKURAN
Pertimbangan untuk perbedaan pengukuran dapat
ditemukan dalam lingkungan dan factor budaya yang mempengaruhi prinsip
akuntansi di suatu negara. Di Amerika Serikat dan Inggris,pasar modal merupakan
ssuatu pengaruh yang dominan dengan kebutuhan informasi investor memberikan
harapan kepada suatu harapan yang lebih optimis terhadap laba dan karena itu
harga saham menjadi lebih tinggi .
Peran Akuntansi dalam Perdagangan dan Arus Modal
1. Mempelajari Akuntansi Internasional merupakan salah satu upaya mengurangi perbedaan cara pandang terhadap akuntansi.
2. Semua negara cenderung mengurangi hambatan perdagangan dan pengendalian modal/investasi.
3. Kemajuan IT menyebabkan perubahan yang radikal dalam sistem ekonomi, produksi dan distribusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar