Selamat Datang di The Gunners Arsenal BLogspot

Kamis, 01 Desember 2011

Kelinci Yang Beruntung

Pada suatu hari ada seekor kelinci yang berbulu putih seperti awan dan bulunya sangat halus yang tengah mencari makan di sebuah semak-semak, ia lapar sekali.


Karena rumput yang terdapat di sana terlalu sedikit untuk dirinya maka ia berpikir untuk pergi ke tempat lain dan mencari rumput lagi di tempat lain. “Ah, di sini rumputnya sedikit!” kata kelinci itu mengomel. “Aku mencari di tempat lain saja” kata kelinci itu lagi .


Berjalan lah kelinci itu sehingga di tengah jalan ia bertemu kucing. “Hai, kelinci mau kemana?” Tanya kucing kepada kelinci itu. “Mau mencari makan rumput,” kata kelinci singkat. “Kamu pergi ke jalan nanas saja, di sana ada rumah yang memiliki halaman rumput yang lebat,” kata kucing memberi usulan. “Benarkah?” tanya kelinci yang tidak percaya karena perutnya lapar sekali. “Baiklah aku akan kesana. Terima kasih kucing engkau memang temanku yang baik!” kata kelinci mengucapkan terima kasih. “Oke teman, sama-sama.” “Sudah ya, aku pergi dulu.” Kucing pun melanjutkan perjalanannya, kelinci juga.


Kelinci terus berjalan hingga dia sampai di rumah yang luas sekali halamannya dan halaman itu pun dipenuhi oleh rumput-rumput yang lebat dan subur. “Wah, aku bisa makan banyak nih!” kata kelinci kegirangan senang setelah melihat rumput-rumput yang lebat dan subur tepat ada di depan matannya. Kelinci pun masuk ke dalam pagar rumah itu dan mulai memakan rumput-rumput itu. “Nyam-nyam-nyam…. hmm…. Enak sekali rumput-rumput ini,” kata kelinci itu. Tiba-tiba, selagi kelinci enak memakan rumput-rumput itu, keluarlah pemilik rumah itu. Ternyata pemilik rumah itu mempunyai anak perempuan yang bernama Nisa

Saat Nisa melihat ada kelinci di halaman depan rumahnya ia senang sekali, karena dari dulu ia memang sudah ingin memiliki kelinci. “Wah, ayah ibu ada kelinci!!!!!. Asyik…! Nisa punya kelinci.. Nisa punya kelinci..!” Nisa pun melonjak-lonjak gembira melihat kelinci itu. “Hah? Mana? Ada kelinci?” tanya ayah Nisa. “Iya ayah, itu ada kelinci di halaman depan rumah kita!” Nisa berseru sambil menunjuk kelinci itu di halaman depan rumahnya. “Oh, iya. Itu kelinci dari mana Nisa?” tanya ayahnya. “Nisa juga tidak tahu, tadi kelinci itu datang sendiri ke sini ayah” jawab Nisa. “Oh, ya sudah, Tidak papa.” “Ayah kelinci itu Nisa rawat ya?!” tanya Nisa memohon pada ayahnya. “Boleh, tapi rawatlah dengan sungguh-sungguh dan rajin-rajin lah memberi dia makan, minum agar dia tumbuh besar dan sehat” kata ayah Nisa memberi nasihat. “Ah, ayah itu sudah pasti!!!” kata Nisa kepada ayahnya.

Nisa pun langsung mendatangi kelinci itu. “Ah, akhirnya aku punya kelinci juga!, terima kasih ya Allah” kata Nisa dalam hati. Kelinci itu pun ikut senang karena ia akan dirawat dengan baik oleh perawat barunya